Pages

Saturday 7 December 2013

bioteknologi

Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Dewasa ini, perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari pada biologi semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain, seperti biokimia, komputer, biologi molekular, mikrobiologi, genetika, kimia, matematika, dan lain sebagainya. Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu terapan yang menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam proses produksi barang dan jasa.
Bioteknologi secara sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu. Sebagai contoh, di bidang teknologi pangan adalah pembuatan bir, roti, maupun keju yang sudah dikenal sejak abad ke-19, pemuliaan tanaman untuk menghasilkan varietas-varietas baru di bidang pertanian, serta pemuliaan dan reproduksi hewan. Di bidang medis, penerapan bioteknologi di masa lalu dibuktikan antara lain dengan penemuan vaksin, antibiotik, dan insulin walaupun masih dalam jumlah yang terbatas akibat proses fermentasi yang tidak sempurna. Perubahan signifikan terjadi setelah penemuan bioreaktor oleh Louis Pasteur. Dengan alat ini, produksi antibiotik maupun vaksin dapat dilakukan secara massal.
Bioteknologi merah (red biotechnology) adalah cabang ilmu bioteknologi yang mempelajari aplikasi bioeknologi di bidang medis.Cakupannya meliputi seluruh spektrum pengobatan manusia, mulai dari tahap preventif, diagnosis, dan pengobatan. Contoh penerapannya adalah pemanfaatan organisme untuk menghasilkan obat dan vaksin, penggunaan sel induk untuk pengobatan regeneratif, serta terapi gen untuk mengobati penyakit genetik dengan cara menyisipkan atau menggantikan gen abnomal dengan gen yang normal.
Bioteknologi telah menjadi alat yang signifikan bagi kemajuan terbaru dari pengembangan produk berbagai industri di bidang kesehatan dan farmasi, pertanian, Peternakan hewan, perikanan, bahan kimia dan lingkungan. Diantara produk tersebut, kesehatan dan farmasi adalah yang terbesar, akuntansi untuk 70-80% dari total berdasarkan produk biotrchnology. Dalam makalah ini, penerapan bioteknologi dalam pengembangan kesehatan dan phamaceutical ditinjau berdasarkan laporan terbaru tentang pengembangan produk baru berdasarkan bioteknologi. Keseluruhan proses pengembangan senyawa baru yang disajikan secara komprehensif, dimulai dengan mencari dan penyaringan molekul yang ditargetkan sampai dengan tahap persetujuan FDA. Rekomendasi dilakukan dalam rangka untuk membuat pilihan yang bijaksana dan posisi yang sesuai dari Indonesia serta ilmuwan bioteknologi Indoneisian dan pembuat kebijakan mengenai prospek masa depan komersial maupun produk bioteknologi berbasis ilmiah.
Bioteknologi kesehatan yang ada yaitu pembuatan vaksin
hepatitis B di Biofarma dan Mataram. Pembuatan obat secara
bioteknologi sampai sekarang sepengetahuan saya belum dilaku-
kan di Indonesia. BPPT Serpong yang memiliki reaktor 2500 liter
(?) telah membuat enithromisin, sefalosporin dan vitamin B 12
dalam skala laboratonium, tetapi belum diketahui kemampuan
untuk produksi secara komersial. Produksi kit diagnostik telah
dimulai oleh divisi Diagnostik Kalbe, dengan produksi dipstik
Dengue IgG, hepatitis B dan tes kehamilan. Saya perkirakan
obat, vaksin dan produk diagnostik dan industri bioteknologi
penjualannya sebesar Rp. 20 milyar
Antibodi Monoklonal
adalah antibodi sejenis yang diproduksi oleh sel plasma klon sel-sel b sejenis. Antibodi ini dibuat oleh sel-sel hibridoma (hasil fusi 2 sel berbeda; penghasil sel b Limpa dan sel mieloma) yang dikultur.
Bertindak sebagai antigen yang akan menghasilkan anti bodi adalah limpa. Fungsi antara lain diagnosis penyakit dan kehamilan
2.Terapi Gen
adalah pengobatan penyakit atau kelainan genetik dengan menyisipkan gen normal
3.Antibiotik
Dipelopori oleh Alexander Fleming dengan penemuan penisilin dari Penicillium notatum.
- Penicillium chrysogenum Þ memperbaiki penisilin yang sudah ada.
.......................................Dilakukan dengan mutasi secara .......................................iradiasi ultra violet dan sinar X.
- Cephalospurium ..................Þ penisilin N.
- Cephalosporium ..................
Þ sefalospurin C.
- Streptomyces .....................Þ
streptomisin, untuk pengobatan TBC
4.Interferon
Adalah antibodi terhadap virus. Secara alami hanya dibuat oleh tubuh manusia. Proses pembentukan di dalam, tubuh memerlukan waktu cukup lama (dibanding kecepatan replikasi virus), karena itu dilakukan rekayasa genetika.
5.Vaksin
Contoh: Vaksin Hepatitis B dan malaria.
Secara konvensional pelemahan kuman dilakukan dengan pemanasan atau pemberian bahan kimia.
Dengan bioteknologi dilakukan fusi atau transplantasi gen.
Bioteknologi modern ternyata membuka cakrawala dan teknik baru bagi kepentingan kedokteran untuk mengurangi penderitaan manusia akibat serangan penyakit. Menjelang tahun duaribuan produk bioteknologi modern melalui rekayasa genetik akan merajai pasaran, baik untuk pencegahan, diagnosis maupun penanganan penyakit. Istilah bioteknologi 'modern' dengan tanda petik dimaksudkan untuk membedakan bioteknologi tersebut dari bioteknologi kuno dan konvensional. Bioteknologi 'modern' adalah teknologi baru berdasar atas sistem kehidupan untuk mengembangkan proses dan produk komersial, dengan memanfaatkan rekayasa genetik, kultur sel/jaringan, dan monoklonal antibodi. Bioteknologi 'modern' memungkinkan para ilmuwan untuk 'mengubah' kodrat sistem kehidupan untuk menghasilkan substansi spesifik atau 'mengubah' kodrat jasad (misalnya hewan dan tanaman) yang dapat memberikan keuntungan ekonomis yang lebih meyakinkan. Dalam bidang kedokteran, riset rekayasa genetik telah dilaksanakan pada mikroorganisme, hewan dan tanaman yang diarahkan untuk menghasilkan protein spesifik untuk keperluan pengobatan seperti hormon pertumbuhan manusia (Human Growth Hormone), faktor IX koagulasi, agen diagnostik, antibodi terapetik dan propilaktik, aktivator jaringan plasminogen, dan lain-lain. Untuk dapat mengambil keuntungan yang sangat potensial dari bioteknologi 'modern' tersebut perlu dilakukan penelitian-penelitian yang mendasar serta terus-menerus. Dewasa ini tampaknya riset rekayasa genetik untuk menangani penyakit hewan (termasuk manusia) menggunakan jasad transgenik masih berlanjut. Dengan demikian bidang-bidang riset seperti identifikasi gen, pengaturan gen, ekspresi dan produk gen, serta teknik kultur sel, demikian juga bidang riset fisiologi, biokimia dan genetika hewan pada aras molekuler perlu ditangani secara kontinyu. Perkembangan bioteknologi 'modern' di dunia dewasa ini maju dengan sangat cepat, dan diramalkan akan merupakan pemicu revolusi gen. Dana untuk pengembangan teknologi baru tersebut luar biasa besarnya, sehingga tidaklah mungkin teknologi baru tersebut mudah diperoleh dengan cuma-cuma dari negara maju. Hal tersebut ditambah suatu kenyataan bahwa jasad yang bukan milik umat manusia tersbut banyak yang telah dipatenkan, dan kegiatan cenderung akan berlanjut. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang pada tahun 1985 telah mencanangkan pengembangan bioteknologi sebagai prioritas nasional. Untuk mengantisipasi transfer teknologi baru serta perkembangannya, maka pelatihan bagi ilmuwan, staf pengajar/peneliti, pengelola serta pengambil kebijakan perlu dirancang secara rasional. Untuk keperluan tersebut diperlukandukungan pendanaan baik untuk karyasiswa, pelatihan kembali para peneliti, riset serta kerjasama. Khusus untuk penelitian bioteknologi perlu diidentifikasi prioritas strategi riset ilmiah yang dirasa perlu untuk mengmbangkan prosedur yang dapat mengidentifikasi macam riset dewasa ini yang memberikan harapan akan menghasilkan dasar pengetahuan untuk bioteknologi 'modern' tersebut di masa yang akan datang. Untuk memenuhi tujuan strategi nasional dalam menetapkan konsep penelitian strategis memang tidak sederhana. Tujuan tersebut mungkin dapat diarahkan ke 'market pull' dan 'technology push', guna memenuhi kebutuhan dasar manusia dan mendukung proses industrialisasi.

No comments:

Post a Comment