- TUJUAN
Berdasarkan penelitian
yang dilakukan maka tujuan penulis dalam menyusun laporan praktikun ini yaitu
ingin mengetahui Indeks keragaman Bentos di sungai kecil daerah banyuresmi dengan rona lingkungan di areal persawahan.
- LANDASAN TEORI
Ekologi bila di
artikan merupakan suatu cabang ilmu biologi yang mengkaji Makhluk hidup maupun
benda tak hidup beserta hubungan timbal balik diantara Makhluk hidup dengan
lingkungan ( Biotik dan Abiotik ) nya.
Bila berbicara Alam
ini maka tak akan terlepas dari Makhluk yang ada di dalamnya yang berperan
dalam kelangsungan kehidupan di Bumi atau alam ini. artinya ketika kita
mengkaji Ekologi maka tak akan tertuju pada satu aspek ( hewan ) saja melainkan
berbagai aspek yang mau tidak mau akan ikut di dalamnya.
Dari istilah Ekologi
ini kita juga mengenal istilah Ekosistem, Habitat, Adaptasi, dan lain
sebagainya. Dalam pembicaar ini penulis menitik beratkan pembicaraan pada aspek
Ekosistem yang lebih terspesifikasi pada tujuan laporan ini.
Ekosistem bila kita
bedakan berdasarkan fisiologisnya terbagi menjadi Ekosistem Daratan dan Ekosistem Perairan.
Ekosistem daratan seperti yang kita ketahui ada ekosistem di hutan, di gurun ,
di padang
rumput, dan lain sebagainya. Adapun ekosistem Perairan ada ekosistem di kolam,
danau, laut, sungai, dan lain sebagainya.
“Water is at the heart of the
Elders’ vision of an ecosystem”(
Blackstock, 2002: 1)
Di dalam Ekosistem
Perairan terdapat beberapa populasi yang hidup di dalamnya, dimulai dari
populasi makhluk hidup yang makroskopis hingga
makhluk mikroskopis. Makhluk hidup Makroskopis seperti ikan, lintah,
tumbuhan air, dan lain lain disamping itu pula ada Makhluk hidup yang berukuran
renik seperti protozoa dan mikroba lain yang ikut andil dalam menjalankan
fungsi kehidupan.
Ekosistem perairan ini
salah satu contohnya adalah sungai. Terdapat banyak sekali makhluk hidup yang
ada di sungai dari mulai sungai yang memiliki aliran air yang deras sampai pada
aliran air yang lamban, sungai yang terjangkau sinar matahari sampai ke dasar
hingga yang terjangkau sinar matahari hanya bagian permukaannya saja. Faktor –
faktor itu pun senantiasa berpengaruh terhadap jenis makhluk hidup yang hidup
di dalamnya.
“…rivers and streams have been
considered either as elements of landscape mosaics or as units that are linked
to the terrestrial landscape by flows across boundaries or ecotones”( Wiens,
2002: 501)
Bila di
klasifikasikan, Makhluk hidup yang habitatnya di perairan ( sungai ) dapat di
bedakan menjadi 3 golongan yaitu, pertama, Makhluk hidup yang ada di atas
pernukaan air disebut nekton, kedua yang berada sedikit di bawah permukaan air
disebut plankton , dan ketiga yang hidup di dasar sungai baik pada Lumpur,
tanah, ataupun batuan dinamakan bentos.
“Freshwater
benthic macroinvertebrates, or more simply “benthos”, are animals without
backbones that are larger than ½ millimeter (the size of a pencil dot) these
animals live on rocks, logs, sediment, debris and aquatic plants during some
period in their life”( Maryland
Department of Natural Resources: 2)
Plankton berdasarkan jenisnya dapat
dibadakan menjadi 2 yaitu fitoplankton dan zooplangkton. Fitoplankton yaitu
Plankton jenis tumbuhan yang
fungsinya sebagai produsen “makanan” bagi makhluk lain yang hidup berdampingan
dengannya dengan cara fotosintesis.
“Phytoplankton always live near the surface of
the sea because, like all plants, they require light for photosynthesis, the
transformation of water and carbon dioxide into short chain sugars”( UCLA
Ocean GLOBE: 3)
Adapun zooplankton adalah Plankton jenis hewan
yang bertindak sebagai konsumen di lingkungannya. tak lepas zooplankton ini
sebagai konsumen pertama atau kedua, namun yang pasti zooplankton berposisi
sebagai konsumen dari pada fitoplankton.
“Zooplankton (Greek: Zoon, animal; planktos, wandering)
are myriads of diverse floating and drifting animals with limited power of
locomotion, majority of them are microscopic, unicellular or multicellular
forms with size ranging from a few microns to a millimeter or more”( Goswami,
2004: 1)
Bila membahas zooplankton, ada sebagian zooplankton yang
dapat dijadikan sebagai indicator akan tingkat pencemaran dari suatu ekosistem
peraian. Menurut kutipan perkataan Zimmerman “Where ni is the number of
specimens in each taxonomic group, ai is the pollution tolerance score for that
taxonomic group, and N is the total number of organisms in sample”( 1993: 85 )
- ALAT DAN BAHAn
§ Jala Surber
§ Sikat gigi bekas
§ Saringan
§ Plastik sampel ukuran 0,5 kg
- langkah kerja
Langkah pertama yang dilakukan adalah menentukan sungai yang akan di
teliti plankton dan bentosnya. setelah sungai berhasil ditemukan dan
ditentukan, langkah selanjutnya yaitu itu Jala surber dipersiapkan dan di bawa
untuk menyaring plankton maupun bentos yang ada di daerah sungai ( Banyuresmi
). setelah jala surber dipasang maka sungai ( wilayah pencuplikan) diberi
perlakuan dengan menggoyang tanah atau sediment sungai dengan maksud agar
bentos dapat terbawa alairan air dan tersangkut di jala. setelah beberapa saat
maka jala diangkat dan di bawa ke darat untuk di amati ( plankton dan bentos ).
hal tersebut dilakukan tiga kali pencuplikan di tempat yang telah ditentukan.
No comments:
Post a Comment